Jembatan Cinta sebagai akses utama menuju kawasan Agrowisata Pulau Tidung kecil |
Pulau Tidung yang berada di wilayah Kepulauan Seribu Selatan DKI Jakarta ini terdiri dari 2 (dua) pulau utama, yaitu Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Jarak antar kedua pulau ini kurang lebih sekitar 700 (tujuh ratus) meter yang dipisahkan oleh laut dangkal di sebelah Timur Pulau Tidung Besar.
Dalam tulisan sebelumnya kita telah membahas tentang Pulau Tidung Besar, itu sebabnya dalam artikel ini kita akan melihat lebih jauh potensi wisata yang ada di Pulau Tidung Kecil.
Sekilas Pulau Tidung Kecil
Pulau Tidung kecil memiliki luas daratan sekitar 17 (Tujuh Belas) hektar, dikelilingi oleh pantai landai serta dihiasi oleh pasirnya yang putih. Walau merupakan Pulau dengan daratan yang cukup luas, namun Pulau Tidung Kecil bukanlah Pulau yang diperuntukkan sebagai pemukiman penduduk. Bukan tanpa alasan, Pemerintah memang memperuntukkan Pulau Tidung sebagai Kawasan Agrowisata yang saat ini terus dikembangkan dan ditangani oleh Suku Dinas Pertanian Kelautan dan Ketahanan Pangan (Sudin KPKP) Kepulauan Seribu Selatan.
Agrowisata atau Agrotourism adalah perpaduan antara pertanian, perkebunan atau peternakan dengan kegiatan pariwisata, dimana aktivitas wisata yang dilakukan dalam Agrowisata adalah mengajak wisatawan terlibat langsung baik dalam menanam, melihat proses pengolahan, memanen, merawat, mengkonsumsi hasil perkebunan, pertanian dan peternakan langsung di lokasi Agrowisata.
Saat ini Suku Dinas Pertanian Kelautan dan Ketahanan Pangan (Sudin KPKP) Kepulauan Seribu Selatan terus berupaya merawat dan mengembangkan potensi Agrowisata di Pulau Tidung Kecil. Dengan tujuan agar wisatawan yang datang ke Pulau Tidung terus meningkat, dan menjadikan Agrowisata Pulau Tidung Kecil sebagai salah satu daya tarik agar para pengunjung memilih Pulau Tidung sebagai Destinasi wisata.
Menuju Pulau Tidung Kecil
Untuk memudahkan para pengunjung yang ingin mengunjungi dan menikmati potensi wisata di Pulau Tidung Kecil, Pemerintah Pulau Tidung telah membangun sebuah jembatan sepanjang 800 (Delapan Ratus) meter yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil.
Jembatan penghubung Pulau Tidung Besar dan Tidung Kecil yang dikenal dengan nama Jembatan Cinta Pulau Tidung ini berdiri kokoh dibangun dengan berbahan dasar beton, dan telah di bangun pagar di kedua sisinya dengan lebar lantai sekitar2,5 (dua koma lima) meter. Cukup aman dan nyaman digunakan walau pengunjung wisata sedang ramai di Pulau Tidung.
Potensi Agrowisata Pulau Tidung Kecil
Dari total luas daratan Pulau Tidung Kecil, saat ini seluas 2,5 (dua koma lima) Hektar digunakan sebagai lahan untuk pengembangan potensi Agrowisata. Beberapa jenis tanaman, penyu, ikan serta Museum menjadi daya tarik wisata yang unik di Pulau Tidung Kecil.
Kawasan Agrowisata Pulau Tidung Kecil ini di bangun tujuannya untuk mempertahankan ruang terbuka hijau yang ada di pulau tersebut. Lainnya adalah, Pulau Tidung Kecil akan dijadikan percontohan kelautan dan pertanian. Bahkan kedepan Pulau Tidung kecil juga akan dijadikan sebagai kebun bibit tanaman produktif dengan keanekaragaman tanaman pertanian. Beberapa jenis tanaman yang akan disuguhkan misalnya pohon sukun khas Pulau Tidung, tanaman buah naga dari Meksiko, hingga tanaman obat keluarga.
Musium Ikan Paus, Pada tahun 2012 lalu, ikan paus jenis sperma berdiameter 6 x 12 meter ditemukan terdampar di perairan Pulau Tidung Kecil. Kemudian dibuatkan hanggar untuk tempat tulang ikan paus tersebut. baca: Ikan Paus Sepanjang Tiga Belas Meter Terdampar Di Pulau Tidung |
Salah satu tanaman yang menjadi ciri khas Pulau Tidung yang hasil panen nya sampai sekarang masih diolah dan dijadikan oleh-oleh camilan kemasan khas Pulau Tidung adalah Sukun Botak. Lalu seperti apa tanaman Sukun Botak khas Pulau Tidung ini?
Sukun Botak Tanaman Khas Pulau Tidung
Sukun bukanlah buah yang terdengar asing di telinga kita sebagai orang Indonesia. Hampir semua daerah di Indonesia bisa di tumbuhi tanaman sukun atau Artocarpus artilis ini.
Buah Sukun. Ada cukup banyak manfaat buah sukun untuk kesehatan, utamanya adalah jantung, kulit dan rambut. foto by: sehatmedic.com |
Sukun berdasarkan taksonomi (penggolongan) dapat di klasifikasikan sebagai berikut.
- Filum : Spermatophyta,
- Kelas : Magnoliophyta,
- Ordo : Magnoliophyta,
- Bangsa : Urticales,
- Famili : Rosales,
- Genus : Moraceae,
- Spesies : Artocarpus altilis.
Lalu apa perbedaan Sukun yang kita jumpai biasanya dengan Sukun Botak yang terdapat di Pulau Tidung?
Perbedaan sukun biasanya dengan sukun botak khas Pulau Tidung terlihat dari teksture kulitnya, sesuai dengan namanya Sukun Botak memiliki teksture kulit nya yang licin, tidak seperti sukun biasanya yang memiliki teksture kulit sedikit kasar dan berbintik menonjol.
Camilan ringan buah Sukuns, hasil olahan masyarakat Pulau Tidung umber : lifestyle.okezone.com |
Olahan Camilan Keripik Sukun Botak Pulau Tidung
Oleh masyarakat setempat Sukun Botak diolah menjadi camilan keripik kemasan dan dijual sebagai oleh-oleh khas lokal untuk para wisatawan yang datang ke Pulau Tidung. Para pengunjung dapat membeli keripik sukun dalam bentuk kemasan yang telah di takar dengan harga dikisaran Rp 5000 saja per bungkus, atau membeli dalam bentuk curah dengan kisaran harga Rp 50.000 - Rp 60.000 per kilo gram nya.
Teksture nya yang renyah, membuat oleh-oleh khas Pulau Tidung ini banyak diminati oleh para pengunjung yang wisata di Pulau Tidung.
Sukun Botak Bermanfaat Penumbuh Rambut
Tidak lengkap jika tidak ada pembahasan tentang manfaat dan kandungan Sukun bagi kesehatan, berikut adalah berbagai macam manfaat Sukun, tidak saja hanya buahnya tapi berikut dengan daunnya bagi kesehatan dan kecantikan kita.
Sukun memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan atau kecantikan kita. Diantaranya adalah Karbohidrat, Protein, Serat, Lemak, Niacin, Folates, juga memiliki kandungan vitamin A, E, C dan total sebanyak 26 nutrisi lainnya yang bermanfaat bagi tubuh kita.
Peta Lokasi Pulau Tidung Kecil
Potensi Agrowisata dan Sukun Botak di Pulau Tidung Kecil
4.85 (99.85%)
351 votes
0 komentar:
Posting Komentar